Suasana Bercampur Aduk Saat Nobar Timnas U-23 Di Alun -Alun Kota Mojokerto
-Baca Juga
Suasana riuh nobar timnas U-23 di alun-alun Mojokerto (Foto : Krisna/jurnalMojo) |
Tak hanya warga dari Mojokerto saja bahkan ada warga dari Jombang juga ikut menyaksikan Timnas garuda muda berlaga. Salah satu warga Jombang Dicky Chandra asal Desa Kesamben ini rela datang jauh-jauh ke alun-alun hanya ingin merasakan euforia nonton bareng bersama para pecinta sepakbola Indonesia.
"Rasa puas nobar itu beda dengan nonton dirumah. Disini kita berkumpul satu tujuan dukung Timnas U-23. Lebih deg-degan dari pada di rumah," ucap Dicky.
Tak hanya sampai disitu emosi para warga tercampur aduk apalagi Korea sempat unggul diawal-awal namun syukurnya gol dari Korea dianulir oleh wasit Shaun Evans asal Australia karena offside.
Setelah gol Korea dianulir semangat timnas muda kembali terbakar, tidak lama gol pertama Indonesia tercipta oleh Rafael Struick. Semua orang yang menyaksikan layar videotron raksasa sontak langsung melompat dan berteriak atas gol pertama timnas ini.
Sialnya setelah Indonesia unggul 1-0 atas Korea, kini Korea berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan umpan lambung yang terkena salah satu pemain bek Indonesia yaitu Komang. Skor menjadi 1-1 di menit 45.
Tak lama berselang, saat pertambahan waktu di babak pertama Rafael Struick kembali Lesatkan gol keduanya kegawang Korea. Skor kembali unggul untuk timnas Indonesia, penonton bersorak-sorak, dan di menit 48. Skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Indonesia dan babak pertama usai.
Gunawan Wicaksono warga Sooko, Mojokerto mengatakan dirinya sangat senang Timnas bisa bermain gemilang dan apik di babak quartet final ini. "Alhamdulillah Timnas dibabak pertama ini mainnya ngeyel bagus. Semoga babak kedua kita menang," ujar, Gunawan.
Perjuangan Timnas kembali diuji dibabak kedua. Makin lama pertahanan timbas makin terbuka dimenit 84 pemain Korea S.B. Jeong berhasil membobol gawang Ernando Ari Sutaryadi. Skor imbang 2-2.
Skor ini bertahan sampai pertambahan waktu dan akhirnya momen paling krusial yaitu pinalti menjadi penentu siapa pemenang dari laga quartet final ini.
Drama tidak berhenti di situ saja saat penendang ke-lima yaitu Justin Hubner ternyata gagal menendang, ternyata ada sebuah keajaiban terjadi kiper lawan J. Baek melakukan gerakan lebih dahulu sebelum Justin menendang alhasil, tendangan pinaltinya di ulang.
Justin menendang kedua kalinya dan akhirnya tendangannya berhasil masuk ke gawang Korea. Setelah Justin menendang giliran pemain Korea S. Kang yang menendang, tendangannya tertepis oleh Ernando. Penonton bersorak-sorak keras.
Waktunya Indonesia menendang pinalti sekarang giliran Arkan Fikri yang menendang. Apesnya tendangannya sedikit melebar ke kiri dan Arkan gagal.
Drama ini berhasil dituntaskan oleh dua pilar Garuda muda yang sudah teruji kesiapan yaitu Ernando yang berhasil menepis tendangan K. Lee dan diakhiri dengan tendangan mulus oleh Pratama Arhan. Indonesia lolos ke babak semi-final menyusul jepang.
Tinggal menunggu match selanjutnya antara Timnas Uzbekistan vs Timnas Arab. Salah satu dari tim tersebut akan menjadi lawan Garuda muda di semi-final dan semoga saja Indonesia bisa mengamankan tiket Olimpiade Prancis 2024. Dukung terus garuda muda buktikan bahwa tim debutan bisa jadi juara. (krs/jek)