Armeila Radinka Anaia menunjukkan beberapa piala olimpiade matematika yang telah dikutinya (Foto : Yogi Prastyo/jurnalMojo)

MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Matematika bagi sebagian orang merupakan pelajaran yang sulit apalagi menghitungnya tanpa alat bantu seperti kalkulator, tapi tidak bagi  seorang anak yang tinggal di Mojokerto ini. 

Anak tersebut adalah Armeila Radinka (8), warga Dusun Karangdami, RT.06, RW.02, Desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal ini suka dengan matematika sejak umur 5 tahun. Anak cerdas ini sekarang masih duduk dibangku kelas 2 SD di Sekolah SD Islam Al-Akbar Bangsal.

Awalnya ia suka berhitung cepat sejak masuk TK-B, karena mengetahui anaknya mempunyai kelebihan dibidang matematika, orang tua Radinka mengikutkannya les di bimbel ACI (Ayo Cerdas Indonesia) yang berada di Ruko Royal Mojosari. 

Radinka les di bimbel tersebut seminggu 2 kali yaitu hari Selasa dan Kamis untuk semakin mengasah kemampuannya di bidang matematika khususnya berhitung cepat.

"Paling suka berhitung perkalian, aljabar dan mengerjakan soal cerita," ungkap Radinka 

Kecerdasan matematika Radinka menurun dari orang tuanya. Yang mana Ibunya adalah guru matematika di SMA N 1 Mojosari dan ayahnya adalah guru fisika di SMA N 1 Bangsal. Mulai masuk TK-B ia sudah mengenal angka dan diajari menghitung oleh orang tuanya.

Saat ini, proses belajar matematikannya pun tetap dari buku-buku Paket bimbel ACI dan juga dibuatkan soal sendiri oleh ibunya, misalkan soal cerita, bangun ruang, pecahan dan paling sering bentuk soal cerita.

Menurut ibu kandung Radinka, Reni Widiastutik (48), jika anaknya memiliki kelebihan berhitung cepat tanpa menggunakan alat bantu, hanya menggunakan jari tangan atau biasa disebut fingermathics.

"Kalau di bimbelnya setiap kenaikan level ada 2 macam ujian. Pertama ujian tulis mengerjakan 100 soal dan diberi catatan waktu. Yang kedua ujian lisan (mencongak) seperti soal menggunakan rekaman suara dan disuruh menghitung cepat menggunakan jari tangan (fingermathics)," kata Reni. 

"Untuk latihannya, saya buatkan soal dalam bentuk uraian. Saya tulis di kertas dan ada yang saya ketik di laptop. Paling sering saya buatkan soal cerita supaya bisa melatih penalaran dan pemahamannya tentang rumus atau teori apa yang harus digunakan," tambahnya.

Radinka Baru pertama kali ikut olimpiade nasional tingkat provinsi Emerald education level kelas 1-2 dan dapat medali perak, berhitung cepat ACI (anak cerdas Indonesia) di Royal plaza dapat juara 1 kategori outlet, olimpiade matematika Smart Student Competition dapat juara 1, olimpiade matematika. 

Selain itu, Erlina Production di Sunrise mall dapat juara 2, kompetisi siswa cerdas Indonesia dapat juara harapan 7, olimpiade matematika Smartkids Competion dapat 9 besar dan masih banyak lagi. Kurang lebih sudah ada 6 piala dan piagam juara olimpiade matematika yang ia peroleh.

Keberhasilannya saat ini tidak lepas dari peran serta dukungan penuh orang tuanya dengan mengikutkannya bimbel khusus matematika dan juga mengajari matematika di rumah dengan latihan soal-soal yang dibuatkan ibunya, karena ibunya juga seorang guru matematika.

Orang tuanya selalu memberikan semangat apapun hasil yang diperoleh dari sang anak mereka selalu bangga kepadanya. Dengan adanya kemauan dari anak dan juga dukungan orang tua maka membuat anak bisa berkembang dan berprestasi. (yog/jek)