Achmad Fauzan, Pengerajin Barongan, dan Topeng Bantengan Terima Order Hingga Manca Negara ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Achmad Fauzan, Pengerajin Barongan, dan Topeng Bantengan Terima Order Hingga Manca Negara

-

Baca Juga

Pemahatan kayu menjadi topeng bantengan oleh Achmad Fauzan (Foto : Krisna/jurnalMojo)
Pemahatan kayu menjadi topeng bantengan oleh Achmad Fauzan (Foto : Krisna/jurnalMojo)
MOJOKERTO (jurnalMojo.id)  — Achmad Fauzan  selain suka dengan kesenian bantengan dan jaranan, dirinya juga memiliki keterampilan khusus, diantaranya sebagai pengerajin barongan, ganongan, dan topeng Bantengan.

Pria mu­rah senyum ini akrab dipanggil Fauzan ini memiliki keterampilan memahat. Dia memahat menggunakan bahan kayu, seperti pule, waru, dan dadap.

Berbekal keterampilan dan tangan kreatifnya Fauzan di bidang pahatan, yang akhirnya membuat karya topeng bantengan dan barongan sudah dilirik pangsa pasar luar negeri seperti konsumen dari Singapura dan Malaysia.

Fauzan membuatnya dengan cara manual, memakai alat aneka tata ukir, palu kayu, kapak, pisau ukir, amplas, dan lain-lain. "Saat memahat biasanya sering pada malam hari. Biasanya di teras rumah," ujarnya, Selasa (2/4/2024).

Bahan dasar kepala bantengan ini, yang nantinya akan diamplas, dicat, diplamir, kemudian dijemur hingga mengering.

"Proses penjemuran biasanya memakan waktu 1 hari tergantung cuaca. Kalau hujan bisa sampai 2 hari. Kalau kepala bantengan yang ukuran 25-30 centimeter," imbuh Fauzan.

Keterampilan mengukir ini sebelumnya sudah diasah oleh Fauzan sejak umur sembilan tahun. Saat dirinya masih kelas 3 SD.

Menurut Fauzan, barongan, ganongan, maupun topeng kepala bantengan tergolong sulit dalam pembuatan. Namun, yang paling butuh kesabaran dan usaha ekstra adalah pembuatan barongan. Sekali buat, perlu waktu hingga lima hari, bahkan lebih. Sebab, bentuknya lebih besar. Banyak pahatan­nya. Harus teliti dan telaten.

Selain itu, topeng kepala bantengan yang dihasilkannya menggunakan tanduk sapi bali asli, namun dia tidak pasang tanduknya saat packing karena menghindari retak dan patah.

"Sekitar tahun 2015, saya memutuskan membuka usaha ukiran Bantengan, Barong dan Ganongan ini. Awal pemasaran masih lewat postingan Facebook dan WhatsApp. Kemudian, sekitar 2022 baru mulai membuka pemesanan di shopee,’’ ungkapnya.

Fauzan mulai kebanjiran pesanan dari seluruh daerah di Indonesia. Bahkan, pesanannya ada dari negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.

Motif dan bentuk alat kesenian buatannya, sebagian besar mengikuti request dari konsumen. " Kalau misalnya digunakan oleh orang agak gemuk, biasanya saya buat model  kepala bantengannya seperti sapi limosin," ucapnya.

Karya tangan kreatif seniman asal Sooko ini dibanderol sesuai dengan bahan pembuatan dan tingkat kerumitan ukiran. Semakin bagus kualitas kayu yang digunakan, semakin tinggi juga harganya.

"Kalau harganya bervariasi. Mulai Rp 40.000-55.000 ribu untuk kepala bantengan untuk anak anak, kalau ukuran diatas 25 cm dan untuk dewasa biasanya dibandrol dengan harga Rp 150.000-600.000. Barongan harganya kisaran di Rp 3,5 juta hingga Rp 6 juta ini sudah lengkap dengan aksesorisnya,’’ beber Fauzan.

Salah satu temannya, Feri arisyanto mengaku terkadang membantu Fauzan membuat ukiran barongan. Lantaran, saat ini pesanan barongan mulai ramai dan tidak mungkin di kerjakan oleh Fauzan sendiri. " Kadang-kadang saya ikut membantu, ya Alhamdulillah lumayan dapat tambahan jajan anak," ucap Feri.

Selain itu, kendala kerajinan ini yakni terkendala cuaca yang tidak menentu. Kendala cuaca membuat proses pengeringan cat lebih lambat dari biasanya proses finishing clear jadi lama. Terkadang Fauzan menunggu sampai benar benar panas baru finishing untuk Barongan agar maksimal.

Alamat workshop kerajinan Topeng Barongan, Bantengan dan Ganongan ini ada di Dusun Kedung Bendo RT02/RW02, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.(krs/jek)
Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode