Puluhan Orang Lakukan Demo Tuntut Netralitas Polri, Polres Mojokerto Kota Nyatakan Netral ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Puluhan Orang Lakukan Demo Tuntut Netralitas Polri, Polres Mojokerto Kota Nyatakan Netral

-

Baca Juga

Aksi puluhan orang lakukan aksi demo di depan Polres Mojokerto Kota (Foto: Anggi Putri/jurnalmojo)
Aksi puluhan orang lakukan aksi demo di depan Polres Mojokerto Kota (Foto: Anggi Putri/jurnalmojo)
MOJOKERTO (jurnalmojo.id) — Sebanyak 50 orang melakukan unjukrasa mempertanyakan netralitas polri dalam pemilu 2024 buntut postingan Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie yang menyebut bahwa polres-polres mempunyai akses ke aplikasi Sirekap milik KPU. Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan di depan Polres Mojokerto Kota, Kamis (21/03/2024).

Puluhan orang dari Aliansi Masyarakat Pro Demokrasi Mojokerto membentangkan sejumlah poster dan banner bertuliskan antara lain, ‘Masyarakat Pro Demokrasi Menuntut Polisi Netral’, ‘Polisi Kudu Netral’, ‘Netral Boz Netral’, ‘Polisi Bukan Alat Politik’, ‘Polisi Jangan Cawe-cawe’, serta ‘Polisi! Jangan Main-main Sama Sirekap’.

Koordinator lapangan (korlap) aksi Rahmat Wicaksono mengatakan aksi unjuk rasa kali ini menanyakan netralitas polisi dikarenakan banyak isu polisi tidak netral dan memihak salah satu paslon.

“Kami menanyakan terkait netralitas polisi. Karena banyak isu kalau polisi tidak netral dan memihak salah satu paslon. Ditambah lagi dengan adanya keterlibatan polisi dalam Sirekap KPU. Salah satunya postingan pengamat militer itu (Connie Bakrie)," jelas Rahmad Wicaksono.

Demonstrasi berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB dan ditemui langsung oleh Wakapolres Mojokerto Kota Kompol Supriyono, Kasat Samapta AKP Anang Leo, serta mendapat keamanan dari puluhan anggota Polres Mojokerto Kota.

Perwakilan massa kemudian dipersilahkan masuk untuk audiensi sekitar pukul 10.00 WIB. Hasilnya Polres Mojokerto Kota tidak memiliki akses ke aplikasi Sirekap milik KPU serta tidak mengisi formulir C1 dari polres. Menurut Wicaksono Polri juga tidak memihak salah satu paslon dalam pemilu 2024.

“Polisi sudah netral dan tidak mungkin memihak salah satu paslon. Polisi ternyata tidak mempunyai akses ke Sirekap. Setelah audiensi, kami menyatakan cukup puas dengan jawaban Polres Mojokerto Kota," ungkapnya.

Audiensi berakhir sekitar pukul 11.00 WIB, setelah itu massa Aliansi Masyarakat Pro Demokrasi Mojokerto membubarkan diri.

Wakapolres Mojokerto Kota Kompol Supriyono menegaskan, pihaknya selama ini netral dalam Pemilu 2024. Polres juga tidak mempunyai akses ke Sirekap, apalagi sampai cawe-cawe mengisi formulir C1 dari polres.

"Kami imbau masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi dari media sosial. Mari bersama-sama kita jaga Kota Mojokerto agar tetap kondusif," tegasnya. [ang/jek]
Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode