Aquascape Sebuah Seni Menghidupkan Ekosistem Dalam Aquarium
-Baca Juga
 |
| Karya Aquascape Ahmed Faizal (Foto : Krisna/jurnalMojo) |
Awalnya, Ia memulainya dari akuariumnya yang biasa-biasa aja, Izal coba hal yang baru yaitu dengan mengubah akuarium tersebut menjadi aquascape yang indah dan terlihat natural.
Aquascape kini tidak hanya dijadikan pelepas stres saja, tetapi sekarang bisa mendatangkan keuntungan bagi para scaper. Meski begitu, tidak mudah untuk menjalani hobi tersebut.
Berbeda dengan akuarium pada umumnya, seni aquascape ini tidak hanya fokus pada ikannya saja, tetapi juga pada tanaman dan elemen-elemen lain seperti batu dan kayu.
Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu, batu koral, karang, atau kayu apung, ditata secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga memberikan efek seperti berkebun didalam aquarium. Aquascape sendiri memiliki tujuan yaitu menciptakan ekosistem air yang alami dan indah.
Seperti halnya Ahmed Faizal atau yang kerap disapa Izal, seorang penghobi aquascape yang memang suka menciptakan ekosistem air yang kompleks. Pada awalnya, aquascape yang Izal sebatas untuk dinikmati oleh dirinya saja.
Aquascape mulai menjadi trend sejak saat pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua orang untuk bekerja dari rumah, akhirnya Izal mulai mencoba membuat aquascape kemudian coba menjual hasil karyanya tersebut.
“Di saat work from home dan memang tidak ada aktivitas diluar rumah. Saya akhirnya coba-coba untuk membuat aquascape, kemudian ada teman-teman dan tetangga yang tertarik dengan aquascape saya,” ucap Izal, Rabu (13/3/2024).
Menurutnya, penghobi dari aquascape sendiri semakin meningkat sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia beberapa tahun yang lalu. Izal menuturkan, aquascape itu sendiri bukan hanya sekedar seni belaka, aquascape bisa jadi sebuah gaya hidup yang bisa digunakan sebagai pelepas stres bagi masyarakat kota.
Izal sendiri merupakan seorang pembuat aquascape air tawar. Yang didalamnya ada sebuah ekosistem air yang di ciptakan. Terdapat berbagai macam flora dan fauna, seperti lilaeopsis, anubias, ludwigia SP red, bucephalandra, weeping Moss, ludwigia repens rubin, serta berbagai biota lainnya seperti ikan-ikan kecil, udang, keong, dan lainnya.
Untuk harga dari aquascape yang dijual oleh Izal cukup beragam. Izal mengatakan, harga dari aquascape buatannya yang termurah dia membanderolnya dengan kisaran harga Rp 600.000 sampai puluhan juta, harga aquascape tergantung ukurannya, tema yang diinginkan, bahan dan isi flora fauna di dalamnya.
Dalam menjaga kualitas produk aquascapenya, Izal menggunakan bahan-bahan yang kualitas grade A. Menurutnya, aquascape itu sendiri merupakan sebuah ekosistem, karena itu beberapa perlengkapan penunjang untuk sebuah ekosistem tersebut haruslah sesuai dengan aslinya senatural mungkin.
“Scaper itu tidak hanya sekadar membentuk aquascape indah saja, tetapi kita membentuk sebuah ekosistem. Ada perputaran rantai makanan di situ, ada siklus nitrogen juga di situ, dan lain sebagainya. Detail tersebut yang harus diperhatikan karena kita membentuk senatural mungkin,” jelasnya.
Sama halnya dengan Izal, ada juga Adam teman Izal yang sama penghobi aquascape yang memang gemar menciptakan sebuah ekosistem air sejak 2015. Selain karena kecintaanya menciptakan sebuah ekosistem air, Adam juga menilai bahwa peminat dari aquascape sendiri memang masih tergolong banyak.
“Menurut saya, penghobi aquascape masih banyak peminatnya. Karena hobi tersebut akan terus berkembang dan semakin banyak design dan tema baru yang muncul,” ucap Adam.
Berbeda dengan Izal yang menyediakan aquascape sesuai permintaan pelangga atau custom aquascape, Adam lebih memfokuskan menjual aquascapenya di market place.
“Saat ini ada beberapa aquascape saya siap jual, ada beberapa tema yang ready seperti tema Air Terjun (Waterfall), Tema Alami (Nature Style), Biotope, dan Iwagumi,” ucap Adam.
Untuk harga aquascape buatannya tersebut juga cukup beragam. Adam mengatakan, harga dari aquascapenya berkisar dari satu jutaan hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari ukuran akuaskapnya itu sendiri. (krs/jek)
