Jalur Lantas Bypass Mojokerto Sterilkan Kendaraan Besar Selama H-7 Lebaran ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Jalur Lantas Bypass Mojokerto Sterilkan Kendaraan Besar Selama H-7 Lebaran

-

Baca Juga

Banyak kendaraan muatan barang yang antri di sekitar jalur perbaikan baypass (FOTO/IST)

Banyak kendaraan muatan barang yang antri di sekitar jalur perbaikan baypass (FOTO/IST)

MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Perbaikan jalur bypass Kota Mojokerto, banyak menghambat kelancaran berkendara. Forum lalu lintas Kota Mojokerto mulai memetakan volume kendaraan pribadi maupun angkutan barang dan penumpang yang akan melintas selama mudik Lebaran 2023 nanti, supaya lalu lintas berjalan lancar. 

Satlantas Polres Mojokerto Kota juga mengimbau kepada pemilik angkutan barang sejak H-7 Lebaran untuk tidak melintas di bypass alias disterilisasi, khususnya angkutan barang nonsembako dan bahan bakar minyak (BBM). Terhitung sejak tanggal 15 hingga 30 April nanti larangan ini berlaku guna mengurangi volume kendaraan yang melintas di jalan transnasional tersebut.

"Kemungkinan akan ada larangan untuk angkutan barang melintas di jalur utama mudik. Kami masih menunggu juknis dari Kemenhub," terang Kasatlantas Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Sudjio Budi Santoso.

Heru mengakui, jalur bypass masih menjadi atensi utama dalam pemantauan arus mudik tahun ini.

Arus besar kendaraan dinilai masih mendominasi bypass, meski sudah terdapat jalur tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) maupun Jombang-Mojokerto (Jomo). Ditambah adanya pelebaran jalur nasional tersebut sehingga banyak ruang yang digunakan pengendara untuk melintasinya. 

"Ada pelebaran masing-masing 3 meter di sisi kanan dan kiri. Namun kami upayakan untuk kendaraan roda empat keatas melintas di tol," tandasnya.

Namun, pelebaran bypass juga belum bisa dipastikan rampung. Bahkan sampai saat ini, pelaksana proyek masih disibukkan dengan pengecoran jalan yang menyisakan satu dari empat lajur. 

Sisa waktu kurang dari 10 hari ke depan menjadi tenggat yang harus dituntaskan pelaksana proyek jelang diaktifkannya mudik lebaran 2023, 15 April nanti. Pelaksana teknis Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya, I Ketut Payun Astapa mengaku proses pengecoran sejatinya hanya butuh maksimal tujuh hari untuk pengecoran.

Sementara 7 hari berikutnya dimanfaatkan untuk pengeringan sebelum bisa dilewati. Hanya saja, pihaknya masih terkendala oleh cuaca yang kurang menentu. Sehingga proses pengecoran berjalan lamban.

"Cuacanya memang tidak bisa diprediksi. Tapi kami upayakan bisa selesai dan steril dari alat berat sebelum H-7 lebaran," pungkasnya. (hes/jek)

Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode