Berwisata Sekaligus Mengenal Sejarah Dengan Menyaksikan Pertunjukan Sanggar Seni di Patung Buddha Tidur
-Baca Juga
 |
| Suasana live pertunjukan Sanggar Seni Buddhis Majapahit (Rafika Mega/jurnalMojo) |
MOJOKERTO (jurnalMojo) — Desa Bejijong,
Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian penting dari Kerajaan Majapahit yang menganut agama Budha. Oleh karena itu banyak peninggalan Kerajaan Majapahit yang ada pada daerah tersebut.
Kerajaan Majapahit sendiri merupakan kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia yang berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1527. Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur dan pernah menguasai Nusantara saat masa kekuasaan Hayam Wuruk pada tahun 1350-1389. Kekuasaan itu terbentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu, Manila) Sulawesi dan juga Papua.
Sejarah kerajaan Majapahit sudah tertulis dalam buku pelajaran sejarah. Namun, tidak ada salahnya mengenal seni budaya lain Majapahit dari “Sanggar Seni Budaya Buddhis Majapahit” di dalam lingkungan Maha Vihara Majapahit yang berada di desa Bejijong.
Sanggar Seni Budaya Buddhis Majapahit ini berada tepat di depan Patung Buddha Tidur di dalam Maha Vihara Majapahit. Sanggar seni milik Vihara Majapahit ini menampilkan berbagai pertunjukan menarik, seperti gamelan, keroncong, dan atraksi wayang kulit. Sedangkan tujuan dari adanya sanggar seni ini ialah agar pengunjung wisata Patung Buddha Tidur tak hanya dapat melihat kemegahan patung buddha tidur, tetapi juga dapat mengenal bagaimana sejarah dari Kerajaan Buddhis Majapahit melalui pertunjukan wayang kulit yang ditampikan.
“Sanggar seni ini sudah ada sejak lama. Tetapi untuk musik gamelannya baru ada sekitar tahunn 2013/2014. Dan itu dipesan langsung dari Solo, Jawa Tengah,” ujar Ny Sutiyah, salah satu sinden dari sanggar seni buddhis Majapahit, Rabu (22/02/2023).
Adanya sanggar seni ini dinilai sangat bermanfaat dan mampu mengundang antusiasme wisatawan yang sedang berada di Maha Vihara Majapahit. Terlebih untuk wisatawan yang tertarik dengan sejarah Majapahit dan musik gamelan, karena kegiatan sanggar seni ini dapat menjadi hiburan tersendiri bagi peminatnya.
“Saya dari hari Minggu kemarin sudah datang ke Patung Buddha Tidur ini dan tertarik dengan pertunjukan wayang yang ditampilkan sanggar seni disini. Dan anak saya juga suka dengan alunan musik tradisionalnya. Sangat menghibur,” ungkap Ny Sri, salah satu wisatawan yang tertarik dengan sanggar seni buddhis Majapahit.
Untuk menyaksikan pertunjukan sanggar seni buddhis Majapahit, pengunjung bisa datang di setiap hari Rabu dan Minggu mulai jam 13.00 sampai jam 17.000. Hari Rabu biasa tampil untuk latihan dan hari Minggu untuk live pertunjukan lengkapnya. Tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun untuk menyaksikan pertunjukan Sanggar Seni Budaya ini. Jika berkunjung ke patung buddha tidur pada hari Rabu atau Minggu, wisatawan dapat melihat dan menikmati secara gratis pertunjukannya. (raf/jek)
