Amanah Mebel, Usaha Turun Temurun Sejak 1985 Yang Kini Masih Tetap Eksis ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Amanah Mebel, Usaha Turun Temurun Sejak 1985 Yang Kini Masih Tetap Eksis

-

Baca Juga

Mokhamad Umar sedang proses finishing pada meja (Foto: Yogi Prastyo/jurnalMojo)
Mokhamad Umar sedang proses finishing pada meja (Foto : Yogi Prastyo/jurnalMojo)

MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Mebel adalah berbagai perabot yang ada di rumah. Mebel terbuat dari bahan kayu dan biasanya digunakan untuk duduk, berbaring, maupun menyimpan benda seperti pakaian atau peralatan makan.

Pembuat mebel banyak dijumpai dimana saja. Di Mojokerto sendiri ada salah satu usaha pembuatan mebel yaitu Amanah Mebel, yang terletak di Jalan Budi Utomo, Dusun Menanggal RT. 08, RW.03, Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. 

Pemilik mebel ini adalah Mokhamad Umar (50) atau akrab dipanggil Umar. Usaha mebel ini berdiri sejak tahun 1985. Dulunya usaha ini adalah usaha orang tuanya yang diwariskan secara turun temurun.

"Dulu ayah saya, Almarhum Sumadi yang mengawali usaha mebel ini. Lalu sejak tahun 2000 hingga sekarang usaha ini saya yang meneruskan," ujar Umar.

Amanah Mebel memproduksi berbagai macam perabot dan juga souvenir seperti kursi, meja makan, lemari pakaian, lemari boneka, kusen, dipan, rak sepatu, bufet, rak hiasan dinding, kaca rias, souvenir tempat hp, dan pigora.

Bahan baku kayu, Umar dapatkan dari Tarik, Kutorejo, dan Pungging. Untuk kayu yang digunakan dalam pembuatan mebel yaitu kayu jati, pinus, dan trembesi. Untuk pengirimannya sendiri di sekitar Mojosari, Mojokerto, dan Probolinggo. Dalam 1 bulan omset yang didapatkan bisa mencapai 10 juta.

Ada keunikan dari mebel buatan Umar, yaitu ia bisa membuat kursi, meja, dan pigora dari bahan kayu limbah pinus yang disusun lalu direkatkan dengan lem. Ia mengaku terinspirasi setelah melihat video di youtube. Selain itu ia juga bisa membuat kursi dan meja dari bahan ranting kayu jati yang tentu saja terlihat unik serta memberi kesan klasik. 

Umar menjelaskan cara pembuatan mebelnya. Pertama, potong bahan kayu sesuai keinginan. Kedua, rakit kayu yang sudah dipotong menjadi perabot (misalkan kursi). Ketiga, gerenda hingga halus dan diberi dempul, setelah itu digerenda lagi dan digosok dengan kertas gosok hingga halus. Keempat beri cat dasar (sending) dan gosok hingga halus. Kelima, beri cat melamin dan gosok dengan kertas gosok lagi hingga halus. Terakhir adalah proses finishing clear atau doff (sesuai keinginan) dan tunggu sampai kering kurang lebih 1 hari.

Dalam sekali proses produksi pembuatan perabot, memerlukan waktu kurang lebih 2-3 hari, mulai dari proses awal hingga finishing. Biasanya Umar memproduksi mebelnya setiap hari senin-sabtu pukul 07.00-11.00 WIB dan dilanjutkan lagi pukul 13.00-15.00 WIB. Dengan dibantu Anaknya Dani Dwi Ifandre (22) dan 1 orang karyawan lagi. proses produksi mebelnya bisa cepat selesai.  

"Biasanya saya membantu mulai dari bahan mentahan hingga proses finishing. Selain saya juga bantu kirim di daerah sekitar Mojosari dan Mojokerto," ungkap Dani. (yog/jek)

Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode