Kreatif, Penjual Mainan Sulap Boneka Bekas Jadi Boneka Horor Bernilai Jual Tinggi
-Baca Juga
 |
| Farit Febriyantono menunjukkan boneka horor karyanya (foto: Yogi Prastyo/JurnalMojo) |
Awalnya Ia berjualan mainan bekas dan barang-barang bekas di tahun 2010, sempat vakum beberapa tahun. Dan di tahun 2015 Farit memulai modifikasi dan merias boneka bekas menjadi boneka horor untuk dijual.
Ia awalnya hanya iseng-iseng saja karena boneka dagangannya pada waktu itu kurang laku. Terlintaslah ide kreatif untuk memodifikasi menjadi boneka horor. Karena wajah boneka yang mirip-mirip, Ia mempuyai ide untuk melukis dan merias sesuatu yang seram supaya terlihat unik dan berbeda.
Pertama kali Ia membuat sosok boneka menyerupai boneka Chucky yang seram. Dari situ Farit mulai tertarik untuk memodifikasi dan merias bonekanya jadi menyerupai hantu seperti pocong, kuntilanak, tuyul, jenglot dan sosok seram lainnya.
Farit menggunakan bahan-bahan sederhana untuk memodifikasi dan merias bonekanya yaitu: spidol permanen untuk menggambar coretan atau jahitan dimuka boneka, semen dan lem G untuk menempelkan mata dan gigi taring, tusuk gigi untuk menambahkan taring, cat besi untuk make up seram, lipstik untuk efek darah, dan juga kain putih untuk membungkusnya.
Boneka-boneka horor hasil karyanya ia jual secara online melalui facebook dan juga instagram dengan nama akunnya @fariters_sludarsludurseduluran. Pembelinya pun kini sudah banyak mulai dari Surabaya, Kudus, Yogyakarta hingga Jakarta.
"Untuk harga boneka horor ukuran kecil 50 ribu tergantung wajahnya, semakin seram harganya semakin mahal antara 100-150 ribu. Kalau ukurannya besar bisa sampai 350 ribu. Jika banyak yang beli sehari bisa dapat 200 ribu dan sebulan bisa dapat 4 juta," ujar Farit Sabtu, (18/02/2023).
"Pernah ada pelanggan yang pesan minta dibuatkan boneka badut seram (Pennywise) seperti di film IT," tambahnya.
Boneka-boneka tersebut ia dapatkan dari pengepul barang rongsokan. Kadang kondisinya masih lumayan bagus kadang juga sudah rusak. Kini boneka horor hasil karyanya sudah mencapai 500 pcs. Ditambah lagi boneka-boneka yang belum sempat ia modifikasi.
Tetangga sekitar rumah dan teman-temannya yang melihat boneka karya Farit banyak yang kaget, bahkan takut karena memang seram. Farit menjelaskan bahwa dirinya sendiri tidak takut dengan boneka-boneka itu, karena memang sudah terbiasa juga.
"Pertama kali main kesini kaget, ekstream, seram-seram bonekanya. Kalau malam saya nggak berani main kesini karena akan terbayang-bayang seramnya," kata Micho Satria (24), teman Farit. (yog/jek)
Pertama kali Ia membuat sosok boneka menyerupai boneka Chucky yang seram. Dari situ Farit mulai tertarik untuk memodifikasi dan merias bonekanya jadi menyerupai hantu seperti pocong, kuntilanak, tuyul, jenglot dan sosok seram lainnya.
Farit menggunakan bahan-bahan sederhana untuk memodifikasi dan merias bonekanya yaitu: spidol permanen untuk menggambar coretan atau jahitan dimuka boneka, semen dan lem G untuk menempelkan mata dan gigi taring, tusuk gigi untuk menambahkan taring, cat besi untuk make up seram, lipstik untuk efek darah, dan juga kain putih untuk membungkusnya.
Boneka-boneka horor hasil karyanya ia jual secara online melalui facebook dan juga instagram dengan nama akunnya @fariters_sludarsludurseduluran. Pembelinya pun kini sudah banyak mulai dari Surabaya, Kudus, Yogyakarta hingga Jakarta.
"Untuk harga boneka horor ukuran kecil 50 ribu tergantung wajahnya, semakin seram harganya semakin mahal antara 100-150 ribu. Kalau ukurannya besar bisa sampai 350 ribu. Jika banyak yang beli sehari bisa dapat 200 ribu dan sebulan bisa dapat 4 juta," ujar Farit Sabtu, (18/02/2023).
"Pernah ada pelanggan yang pesan minta dibuatkan boneka badut seram (Pennywise) seperti di film IT," tambahnya.
Boneka-boneka tersebut ia dapatkan dari pengepul barang rongsokan. Kadang kondisinya masih lumayan bagus kadang juga sudah rusak. Kini boneka horor hasil karyanya sudah mencapai 500 pcs. Ditambah lagi boneka-boneka yang belum sempat ia modifikasi.
Tetangga sekitar rumah dan teman-temannya yang melihat boneka karya Farit banyak yang kaget, bahkan takut karena memang seram. Farit menjelaskan bahwa dirinya sendiri tidak takut dengan boneka-boneka itu, karena memang sudah terbiasa juga.
"Pertama kali main kesini kaget, ekstream, seram-seram bonekanya. Kalau malam saya nggak berani main kesini karena akan terbayang-bayang seramnya," kata Micho Satria (24), teman Farit. (yog/jek)
