Jembatan 'Glodak' di Mojokerto Rusak Parah, Perbaikan Secara Mandiri Oleh Warga Sekitar ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Jembatan 'Glodak' di Mojokerto Rusak Parah, Perbaikan Secara Mandiri Oleh Warga Sekitar

-

Baca Juga

Sebuah jembatan tua yang tengahnya dilapisi plat besi agar tetap bisa dilewati (Foto : Fera Meilia Ananda Putri/jurnalMojo)
Sebuah jembatan tua yang tengahnya dilapisi plat besi agar tetap bisa dilewati (Foto : Fera Meilia Ananda Putri/jurnalMojo)
MOJOKERTO (jurnalMojo.id) – Jembatan adalah sarana penghubung antar daerah yang dibatasi oleh sungai, oleh karena itu jembatan harus dirawat dengan sebaik-baiknya untuk memperlancar dan menjaga keselamatan pengendara yang akan melewatinya.

Salah satu jembatan 'Glodak' yang berada di Dusun Turi, Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, kondisinya rusak parah, sehingga perbaikan secara mandiri harus dilakukan.

Jembatan yang berdiri sejak tahun 1997 ini, tidak dilirik oleh pemerintah sama sekali. Warga sekitar akhirnya berinisiatif untuk melakukan perbaikan kecil dengan diberi plat besi ditengahnya agar jembatan ini bisa tetap dilewati pengendara, jika tidak diberi plat besi, itu akan sangat membahayakan, karena semua kayu pada jembatan ini hampir sudah rapuh dan berlubang.

Melalui Remaja Masjid Baitul Muttaqin, perbaikan mulai dicicil sedikit demi sedikit. Dana perbaikan ini didapat dari sumbangan pengendara yang melintasi jembatan ini. Aksi ini sudah dicetuskan sejak awal 2016 lalu.

Penasehat Masjid Baitul Muttaqin, H. Sukadi, mengatakan bahwa sumbangan yang didapat berkisar antara Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu per harinya. Dana tersebut dialokasikan ke pembangunan Masjid Baitul Muttaqin dan juga Jembatan ini. Pelapisan jalan jembatan dengan plat besi dilakukan secara bertahap sampai ke ujung jembatan. Semua dilakukan sendiri oleh remaja masjid dan juga masyarakat sekitar dengan bergotong royong.

"Kami sudah berembuk tentang kondisi jembatan ini sejak tahun lalu, tidak lama kemudian kami melakukan aksi ini untuk kelancaran, keselamatan dan juga kepentingan bersama," ujar  H. Sukadi, Kamis (16/2/2023).

Sementara itu, menurut warga setempat yaitu Nur Wakiah (46),  jembatan ini adalah jembatan penting yang merupakan penghubung antar-kecamatan dan juga jalur alternatif yang sering dilalui oleh banyak pengendara, jadi memang harus selayaknya diperbaiki.

"Padahal jembatan ini alternatif juga ke Mojokerto, Bangsal, Mojoanyar serta Mojosari, tapi kondisinya masih seperti ini, memang selayaknya harus benar-benar diperbaiki," terangnya.

Hal ini pun juga sempat sampai di telinga pemerintah. Pemkab Mojokerto pernah memberikan dana perbaikan. Kerusakan ini sebelumnya juga sudah dilaporkan warga ke pihak desa maupun kecamatan. Tetapi menurut Pemda setempat, jembatan ini adalah hasil keputusan pemerintah pusat. Jadi Pemda juga hanya bisa menunggu keputusan dari pusat untuk melakukan perbaikan.

Jembatan ini sudah banyak menyebabkan kerugian bagi pengendara yang melintas. Tidak jarang, kecelakaan kecil sering terjadi di jembatan ini. Meskipun tidak serius atau menyebabkan kehilangan nyawa, tetap saja kondisi jembatan yang kurang baik ini mengancam keselamatan pengendara.

Saat ini, turun tangan pemerintah sangatlah diperlukan untuk perbaikan yang lebih mantap. Warga berharap untuk perbaikan dilakukan secara menyeluruh oleh pemerintah. (fer/jek)
Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode