Bisnis Budidaya Ikan Lele yang Potensial, Berawal dari Kolam Terpal dan Sewa Kolam ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Bisnis Budidaya Ikan Lele yang Potensial, Berawal dari Kolam Terpal dan Sewa Kolam

-

Baca Juga

Suyitno memberi makan ikan lele dari tulang ayam yang dihaluskan. (foto: Yogi Prastyo/JurnalMojo)
Suyitno memberi makan ikan lele dari tulang ayam yang dihaluskan. (foto: Yogi Prastyo/JurnalMojo)

MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Budidaya Ikan lele saat ini menjadi salah satu hal yang diminati banyak orang, dari pada budidaya ikan yang lain, karena ikan lele merupakan ikan air tawar yang bisa hidup meskipun di air keruh.

Bisnis budidaya ikan lele pun dianggap sangat potensial karena jumlah permintaan ikan lele di pasaran cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan usaha budidaya yang lain, budidaya ikan lele memang terlihat lebih gampang, dan membutuhkan modal awal yang tidak terlalu banyak.

Pebisnis budidaya ikan lele di Mojokerto sendiri cukup banyak, salah satunya adalah Suyitno (53). Ia mulai bisnis budidaya ikan lele tahun 2020 yang lalu.

Awal mulai budidaya ikan lele hanya coba-coba karena melihat temannya yang sukses dalam bisnis tersebut. Ketika ia mencoba budidaya sendiri, ternyata hasilnya lumayan. Berawal dari modal 1.5 juta untuk membuat 1 kolam terpal dan membeli 5.000 bibit lele.

Karena terkendala lahan, di tahun 2021 Suyitno mulai menyewa 1 kolam ukuran 10x10 meter di Dusun Mojolegi, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari. 5 bulan kemudian ia menyewa 1 kolam lagi dan setelah bisnisnya berjalan setahun, ia kembali menyewa 3 kolam.

Sekarang ia sudah menyewa 5 kolam, masing-masing kolam tersebut diisi 10.000 ekor bibit lele. Selain kolam untuk indukan Ia juga punya 2 kolam khusus bibit di belakang rumahnya yang berada di Dusun Gedang, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari.

Sebelum menyewa kolam, Suyitno sempat membuat  kolam sendiri di belakang rumahnya dari terpal. Karena terpal mudah rusak dan hanya bisa bertahan 1 tahun, maka ia memutuskan untuk mengganti dengan kolam dari beton. Tentu tidak hanya kolam saja yang harus diperhatikan dalam budidaya lele, bibit dan pakannya juga perlu diperhatikan supaya hasil panennya memuaskan.

"Untuk bibit lele yang masih seukuran 1 cm di letakkan di kolam bibit dulu. Setelah seukuran 2-3 cm mulai di pindahkan ke kolam yang besar. Lele baru bisa dipanen pertama kali ketika umur 2.5 bulan dan panen keduanya jarak 20 hari. Sekali panen bisa menghasilkan kurang lebih 2 kwintal lele perkolamnya," ujar Suyitno, Sabtu (11/02/2023).

Untuk pakan bibit lele, lanjut Suyitno, dirinya menggunakan sentrat sampai usia 1 bulan, setelah 1 bulan menggunakan pakan dari tulang ayam dan jeroan ikan yang digiling halus. Lele tersebut diberikan makan 2 kali dalam sehari, yaitu pagi pukul 08.00 WIB dan sore pukul 15.00 WIB.

Dulu ketika pertama kali panen, lelenya ia jual sendiri ke pasar. Tapi sekarang sudah ada tengkulak yang membelinya, sekali beli bisa 3-5 kwintal. Untuk Harganya perkilo lele yaitu Rp.18.000. Untuk lele konsumsi biasanya perkilo isi 8-12 ekor, dan untuk lele bakar perkilo isi 1-3 ekor. Keuntungan yang bisa diperoleh Suyitno sekali panen rata-rata 2-3 juta Rupiah.

"Sudah sekitar 2 tahun yang lalu saya bantu-bantu saat panen lele. Biasanya dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam saat panen perkolamnya, kadang kalau panennya beberapa kolam bisa seharian" ujar Yahudi (54) patner kerja yang biasa membantu Suyitno waktu panen lele. (yog/jek)
Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode