Sugeng Ariyanyo Peternak Bebek Hibrida Sukses, Omset Mencapai Ratusan Juta
-Baca Juga
Sugeng berada di kandang indukan bebek hibrida yang berisi 1.500 ekor (Foto : Yogi Prasetyo/jurnalMojo) |
MOJOKERTO (jurnalMojo) — Sungeng Ariyanto (33) atau yang biasa dipanggil Sugeng. Dia adalah pemilik peternakan CV Sugeng Mandiri ( pembibitan bebek hibrida). Bebek hibrida adalah jenis bebek hasil perkawinan antara bebek peking dan bebek lokal yang mempunyai daging banyak dan lebih rendah lemak dari jenis bebek lain.
Sugeng memulai usaha beternak bebek hibrida awal tahun 2015, dimana dulu tempatnya masih kecil di emperan rumahnya di Dusun Gedang RT. 01 RW. 02 Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari. Saat awal-awal mendirikan peternakan Sugeng hanya mempunyai 700 ekor indukan bebek hibrida.
Setelah 5 tahun usaha peternakannya semakin berkembang. Sekarang Sugeng sudah punya 5 tempat kandang besar yang bisa menampung 8.000 ekor bebek indukan dan juga 215 oven untuk penetasan telur.
Sugeng juga memiliki 10 orang karyawan yang membantu mengelola peternakannya. Dari hasil kerja kerasnya Sugeng bisa membangun rumah, membeli mobil dan juga tanah untuk mengembangkan peternakannya lagi.
"Awal kesuksesan peternakan saya di tahun 2020 setelah PPKM, disaat itulah saya mendapatkan keuntungan hingga ratusan juta, karena harga bibit bebek naik dan permintaan bibit yang banyak," ungkap Sugeng.
Setiap hari (dari bulan Februari-Desember) peternakan milik Sugeng dapat menghasilkan 4.000 ekor bibit bebek hibrida dan menghasilkan 5.000 telor bebek yang nantinya akan ditetaskan. Proses penetasan telornya sendiri butuh waktu 28 hari di dalam oven khusus agar telor menetas sempurna. Sugeng juga mempersiapkan bebek indukan baru kalau usia bebek indukan yang lama sudah 1 tahun.
Sugeng sedang mensortir bibit bebek hibrida sebelum di kirim ke pelanggan (Foto : Yogi Prasetyo/jurnalMojo) |
"Setiap Bulan November saya harus peremajaan bebek indukan, saya ganti bebek baru untuk jantan usia 2 bulan betinanya usia 5 bulan supaya siap bertelur dan hasil bibitnya bagus," kata Sugeng.
Sugeng menambahkan cara mensortir bibit bebek yang bagus itu bisa dilihat dari kepala dan kakinya yang besar, bulunya yang lebat dan panjang, juga badannya yang lebar. "Untuk sekarang harga jual bibit bebek hibrida 8.000 per ekor."
Sugeng mangaku sudah mempunyai pelanggan tetap yang membeli bibit bebeknya, baik di Jawa maupun luar Jawa. Ada juga pelanggan yang hanya membeli telornya saja.
Karena tingginya permintaan bibit bebek hibrida, Sugeng membatasi permintaan dari pelanggan. Dimana masing-masing pelanggan hanya dapat membeli maksimal 2.500 ekor bibit bebek hibrida perminggu.
Untuk pengiriman bibitnya mulai dari pulau Jawa dan juga luar Jawa yaitu Sulawesi dan Kalimantan. Untuk pengiriman di Jawa biasanya menggunakan kereta api sedangkan untuk pengiriman di luar Jawa menggunakan pesawat, karena bibit bebek hibrida hanya bisa bertahan 24 jam saja kalau berada di dalam box.
"Saya sudah bekerja disini selama 5 tahun lebih, pak Sugeng itu orangnya baik, peduli sama karyawannya dan tidak membeda-bedakan mana karyawan mana bos intinya saling membantu," kata Anshori(31), salah satu karyawan CV. Sugeng Mandiri. (yog/jek)