Pemkot Mojokerto Sebarkan 6 Kontainer Baca dan Perpustakaan Keliling Kota
-Baca Juga
 |
| Ruang perpustakaan dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto (Foto : Rafika Mega/jurnalMojo) |
Tujuan perpustakaan sendiri ialah untuk membantu masyarakat di berbagai kalangan dengan memberikan kesempatan melalui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka dapat menjadi warga negara yang baik, dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemampuannya, untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia dan juga dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan, pendidikan nasional serta dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.
Seperti penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sangat berbengaruh bagi masyarakat karna adanya perpustakaan dapat menumbuhkan bakat dan minat baca seseorang. Fakta dan sejarah membuktikan, bahwa keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh NEM yang tinggi melainkan melalui pengembangan bakat dan minat.
Hal demikian juga dipertimbangkan oleh Pemerintah kota (Pemkot) Mojokerto sejak tahun 1981 yang kemudian mengalami perjalanan dan perkembangan yang panjang sampai saat ini, Melalui dinas perpustakaan dan arsip mereka mendirikan perpustakaan kota yang berlokasi di Jl.Raya NO. 70A, Mergelo, Prajurit Kulon, Kec. Prajurit Kulon, Mojokerto dan menyebarkan unit kontainer baca (kontainer perpustakaan) diberbagai daerah seperti di alun-alun kota, di Jl. Irian Jaya (Perumahan Gatoel), di Kranggan, di Jl. Semeru (Taman Wates), dan di Pulorejo (Taman Pintar dan di Hutan Kota).
Tak hanya kontainer baca, Dinas Perpustakaan Mojokerto juga memiliki fasilitas layanan masyarakat dengan perpustakaan keliling/pusling (menggunakan mobil) yang bertugas mendekatkan perpustakaan kepada masyarakat.
“Perpustakaan keliling itu sudah ada sejak ada perpustakaan ini berdiri. Pusling sendiri ada 2 mobil dan ranah kita, ranah tempat-tempat umum yang belum terjamah yang tidak dekat dengan perpustakaan-perpustakaan kontainer ataupun perpustakaan kelurahan, Seperti di TPQ ataupun tempat umum yang tidak ada perpustakaannya,” ujar Ny Ninis selaku Kepala Bidang Perpustakaan Finas Perpus dan Arsip Kota Mojokerto.
“Kalau pagi mobil perpus ini kami tempatkan di sekolahan. Kita punya grub sekolahan dan menjadwalkan perpustakaan ini di tiap-tiap sekolahan yang berbeda di seluruh kota Mojokerto. Disana pun juga ada pendongengnya kalau mereka minta dan pendongeng itu berasal dari kampung dongeng mojokerto raya yang bekerjasama dengan dinas perpustakaan ini,” sambung Ny Wahyuni salah satu pegawai Dinas Perpustakaan dan Arsip Mojokerto.
Selain kontainer baca dan perpustakaan keliling, dinas perpustakaan Mojokerto ini juga memiliki situs online seperti dongeng online Komo, yang karya didalamnya ditulis oleh pegawai dinas perpustakaan sendiri juga beberapa media online seperti instagram, facebook dan lain sebagainya. (raf/jek)
