Pembuat Kerupuk Puli di Mojokerto, Nekat Memproduksi Banyak Meski Musim Hujan
-Baca Juga
 |
| Ulumin yang sedang membuat krupuk puli tepung beras di belakang rumahnya (Foto : Fera Meilia Ananda Putri/jurnalMojo) |
MOJOKERTO (jurnalMojo.id) –Kerupuk puli tepung beras termasuk salah satu jenis kerupuk yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tak heran, jika banyak sekali pembuat kerupuk puli bersaing demi memberikan ciri khas rasa yang berbeda-beda.
Seperti halnya pembuat kerupuk puli tepung beras yang ada di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto yaitu Ulumin (48) warga Desa Leminggir Mojosari yang mengaku mampu memproduksi 10 Kg krupuk puli tepung beras dalam sehari, meskipun memasuki musim hujan.
"Iya dalam sehari saya membuat krupuk puli tepung beras sebanyak 10 kg, meski terkadang krupuk pulinya belum kering saya jemur lagi esok harinya, mau gimana lagi karena memang memasuki musim hujan hampir siang hari sudah turun hujan kalau tidak membuat segitu nanti kehabisan stok apalagi ini kan tinggal menghitung bulan udah hari raya," ujar Ulumin, Kamis (19/01/2023).
Dalam pembuatan krupuk puli tepung beras, sinar matahari memang hal yang paling utama, tanpa adanya sinar matahari, krupuk puli tidak akan kering cepat dan itu pasti berpengaruh terhadap rasanya, karena jika kerupuk tidak kering sempurna saat digoreng pun juga tidak bisa mekar. Maka dari itu, pembuat kerupuk memulai proses pembuatan dari pagi sekali agar secepatnya mendapat sinar matahari.
"Untuk proses pembuatannya sekitar 5 jam dari jam 07.00 WIB hingga jam 11.00, saya mulainya memang pagi sekali agar tidak terburu hujan turun," pungkasnya.
Pembuat kerupuk puli tepung beras sudah lama menggeluti usaha kecilnya sekitar 5 tahunan. Usaha tersebut dilakukan di belakang rumahnya, untuk harganya 1 kg dibandrol seharga Rp 30.000 bagi kerupuk puli mentah sedangkan kerupuk puli matang dibandrol seharga Rp 50.000.
Sedangkan untuk pemasarannya kerupuk puli ini dipasarkan ke daerah Sidoarjo, daerah Mojokerto hingga dijual di pasar-pasar.
Salah satu pembeli bernama Sholihah (48) warga Mojosari, mengaku sudah lama berlangganan krupuk puli tepung beras tersebut.
"Ya saya sudah lama berlangganan kerupuk puli disini karena rasanya yang gurih dan renyah, biasanya saya membeli sebanyak 5 kg setiap harinya karena untuk dijual kembali dengan dititipkan di warung-warung seharga Rp 2.000 an," ucap Sholihah.
Dengan terjualnya kerupuk puli tepung beras tersebut, maka membuat produsen kerupuk puli memiliki harapan yang besar bagi usahanya, harapannya yaitu ingin usahanya lebih lancar meski di tengah musim hujan sekalipun agar tetap sukses serta usaha yang di bangun bisa dikenal banyak orang. (fer/jek)
Seperti halnya pembuat kerupuk puli tepung beras yang ada di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto yaitu Ulumin (48) warga Desa Leminggir Mojosari yang mengaku mampu memproduksi 10 Kg krupuk puli tepung beras dalam sehari, meskipun memasuki musim hujan.
"Iya dalam sehari saya membuat krupuk puli tepung beras sebanyak 10 kg, meski terkadang krupuk pulinya belum kering saya jemur lagi esok harinya, mau gimana lagi karena memang memasuki musim hujan hampir siang hari sudah turun hujan kalau tidak membuat segitu nanti kehabisan stok apalagi ini kan tinggal menghitung bulan udah hari raya," ujar Ulumin, Kamis (19/01/2023).
Dalam pembuatan krupuk puli tepung beras, sinar matahari memang hal yang paling utama, tanpa adanya sinar matahari, krupuk puli tidak akan kering cepat dan itu pasti berpengaruh terhadap rasanya, karena jika kerupuk tidak kering sempurna saat digoreng pun juga tidak bisa mekar. Maka dari itu, pembuat kerupuk memulai proses pembuatan dari pagi sekali agar secepatnya mendapat sinar matahari.
"Untuk proses pembuatannya sekitar 5 jam dari jam 07.00 WIB hingga jam 11.00, saya mulainya memang pagi sekali agar tidak terburu hujan turun," pungkasnya.
Pembuat kerupuk puli tepung beras sudah lama menggeluti usaha kecilnya sekitar 5 tahunan. Usaha tersebut dilakukan di belakang rumahnya, untuk harganya 1 kg dibandrol seharga Rp 30.000 bagi kerupuk puli mentah sedangkan kerupuk puli matang dibandrol seharga Rp 50.000.
Sedangkan untuk pemasarannya kerupuk puli ini dipasarkan ke daerah Sidoarjo, daerah Mojokerto hingga dijual di pasar-pasar.
Salah satu pembeli bernama Sholihah (48) warga Mojosari, mengaku sudah lama berlangganan krupuk puli tepung beras tersebut.
"Ya saya sudah lama berlangganan kerupuk puli disini karena rasanya yang gurih dan renyah, biasanya saya membeli sebanyak 5 kg setiap harinya karena untuk dijual kembali dengan dititipkan di warung-warung seharga Rp 2.000 an," ucap Sholihah.
Dengan terjualnya kerupuk puli tepung beras tersebut, maka membuat produsen kerupuk puli memiliki harapan yang besar bagi usahanya, harapannya yaitu ingin usahanya lebih lancar meski di tengah musim hujan sekalipun agar tetap sukses serta usaha yang di bangun bisa dikenal banyak orang. (fer/jek)
