Peduli Dunia Pendidikan, Pasutri Di Trowulan Bangun Sekolah Gratis Untuk Warga Kurang Mampu
-Baca Juga
Proses belajar mengajar berjalan kondusif dan anak aktif bertanya (FOTO : Anggun Kusuma Wardani/jurnalMojo) |
Pasutri tersebut membangun sekolah gratis untuk warga yang tidak mampu menyekolahkan anaknya karena masalah biaya.
Sekolah gratis itu bernama SMP Miftahul Khoir ini berdiri di desa setempat. Di tanah wakaf yang dibangun itu merupakan warisan orang tua dari pihak wanita.
SMP Miftahul Khoir ini dibangun dengan dasar rasa iba dengan anak anak sekitar rumah tinggalnya, yang mayoritas tidak memiliki orang tua dan broken home. Sehingga Djit Hendra dan Mifta mendirikan sekolah dengan modal donatur serta sumbangan tidak mengikat.
"Awalnya, istri saya memang dari kecil sudah bercita-cita menjadi seorang guru dan pada akhirnya tidak disangka istri saya tertimpa musibah kecelakaan di jalan raya yang membuat kaki kirinya diamputasi dan pernah jadi bahan bulian karena fisik yang cacat," ujar Djit Hendra suami Ny Mifta, kepada jirnalMojo, Kamis (02/01/2023).
Gedung SMP Miftahul Khoir ini berdiri dilingkungan yang bisa dikatakan keadaan ekonominya tergolong sulit, apalagi sekolah ini bertahan dengan santunan donasi donasi dari pihak luar. Djit Hendra membangun sekolah ini penuh dengan lika liku dan hinaan dari masyarakat yang sebelumnya meremehkan pembangunan sekolah.
"Saya pernah diremehkan dan dihina, bawasannya tidak mungkin bisa membangun sekolah tanpa biaya dan cuma mengandalkan donasi dan belas kasih dari orang luar," ujar Djit Hendra.
Kegiatan membaca lantunan ayat suci Al Qur'an dilakukan setiap pagi hari (FOTO : Anggun Kusuma Wardani/jurnalMojo) |
Sekolah gratis ini memiliki fasilitas yang lengkap terdapat lab komputer, ruangan ekstrakurikuler, dan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah Mojokerto.
Fasilitas yang ada tidak luput dengan hasil donasi dari luar, semua tenaga pendidik juga bekerja tidak memandang berapa banyak gaji yang diterima. Akan tetapi berniat membantu anak anak yang ingin bersekolah, lantaran terhambat biaya dan ingin membantu bangkit anak - anak broken home.
Tak hanya masalah pendidikan yang lebih ditekankan di SMP Miftahul Khoir ini juga sangat menjaga norma keagamaan yang bertujuan membiasakan diri kepada siswa siswinya agar tetap ingat dengan sang pencipta.
"Setiap pagi anak anak rutin membaca Al Qur'an, agar sopan santun mereka tetap terjaga meskipun di rumah kurang perhatian, setidaknya di sekolah kita arahkan ke hal yang baik," ucap David Sumadani selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
Selain itu, SMP Miftahul Khoir ini sudah membangun MA baru yang dibangun diatas lantai SMP Miftahul Khoir. Secara otomatis, sangat membantu sekali bagi anak - anak yang berniat sekolah tetapi terhalang biaya.
"Keinginan saya kepada anak anak tidak terlalu dalam cukup jaga sopan santun kalian, dan jangan sampai putus sekolah meskipun tidak ada biaya. Saya siap menampung kalian dan merangkul kalian, kita berjalan sukses bersama," imbuh Djit Hendra selaku Kepala Sekolah. (gun/jek)
Fasilitas yang ada tidak luput dengan hasil donasi dari luar, semua tenaga pendidik juga bekerja tidak memandang berapa banyak gaji yang diterima. Akan tetapi berniat membantu anak anak yang ingin bersekolah, lantaran terhambat biaya dan ingin membantu bangkit anak - anak broken home.
Tak hanya masalah pendidikan yang lebih ditekankan di SMP Miftahul Khoir ini juga sangat menjaga norma keagamaan yang bertujuan membiasakan diri kepada siswa siswinya agar tetap ingat dengan sang pencipta.
"Setiap pagi anak anak rutin membaca Al Qur'an, agar sopan santun mereka tetap terjaga meskipun di rumah kurang perhatian, setidaknya di sekolah kita arahkan ke hal yang baik," ucap David Sumadani selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
Selain itu, SMP Miftahul Khoir ini sudah membangun MA baru yang dibangun diatas lantai SMP Miftahul Khoir. Secara otomatis, sangat membantu sekali bagi anak - anak yang berniat sekolah tetapi terhalang biaya.
"Keinginan saya kepada anak anak tidak terlalu dalam cukup jaga sopan santun kalian, dan jangan sampai putus sekolah meskipun tidak ada biaya. Saya siap menampung kalian dan merangkul kalian, kita berjalan sukses bersama," imbuh Djit Hendra selaku Kepala Sekolah. (gun/jek)