Mengintip Pesona Long Storage Kalimati Sebagai Destinasi Para Pesepeda
-Baca Juga
 |
| Para pesepeda berkeliaran di sekitar Long Storage Kalimati (Foto : Fera Meilia Ananda Putri/jurnalMojo) |
Long Storage Kalimati ini sebenarnya dibuat untuk menampung air dari sungai Brantas yang akhirnya disulap menjadi objek wisata bagi masyarakat. Waduk dengan luas 5 Kilometer persegi ini mampu menampung air 1,6 Juta kubik.
Keindahan Long Storage Kalimati menyimpan potensi wisata yang luar biasa sebab memiliki pesona alam yang indah apalagi di pagi hari sehingga bisa menarik pengunjung terutama para pesepeda.
Salah satu pesepeda bernama Priyaji (58) warga Leminggir Mojosari mengaku sering bersepeda di area sekitar waduk setiap hari Minggu.
“Ya saya setiap hari Minggu suka bersepeda di Long Storage Kalimati karena suasananya sangat ramai dan banyak pesepeda lain yang seumuran dengan saya,” ungkap Priyaji, Minggu (15/01/2023) sekitar pukul 07.00 WIB.
Olah raga bersepeda di area Waduk Kalimati kini telah menjadi aktivitas yang terus digemari oleh semua orang, baik masyarakat dalam desa maupun masyarakat luar desa.
Karena menurut pecinta gowes sendiri pun dengan olahraga bersepeda, sekaligus menghirup susana sejuknya Waduk Kalimati bisa membuat badan aktif bergerak dan imunitas tubuh meningkat.
“Saya memang suka bersepeda, kan bersepeda juga termasuk berolahraga, dengan bersepeda akan membuat badan menjadi lebih aktif dan meningkatkan imunitas tubuh,” ujarnya.
Selain digunakan sebagai destinasi para pesepeda, di tepi waduk ini terdapat jalan untuk pejalan kaki, pengunjung serta penjual jajanan. Tak heran jika banyak sekali penjual jajanan dan warung-warung yang buka di sekitar waduk untuk meningkatkan perekenomian mereka.
 |
| Banyaknya penjual di kawasan Long Storage Kalimati (Foto : Fera Meilia Ananda Putri/jurnalMojo) |
Salah satu pemilik warung disana yaitu Bu Sri Utami (45) warga asli Leminggir Mojosari, menegaskan bahwa ia sudah lama mengais rejekinya di tempat tersebut dengan berjualan berbagai macam makanan hingga minuman.
“Warung saya sudah buka mulai dari waduk ini ada, saya dari dulu menjual minuman seperti kopi, es nutrisari sama es marimas sedangkan untuk makanannya saya menjual camilan ringan, gorengan dan mie goreng,” ucap Sri Utami.
Para penjual disini ternyata juga memiliki alasan tersendiri mengapa lebih memilih berjualan di sekitar waduk, apalagi di hari Minggu dalih utamanya tidaklah lain dikarenakan Waduk Kalimati ini memang tidak pernah sepi.
Hampir pengunjungnya dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa, jadi hal inilah yang membuat warung Bu Sri Utami dibuka dari jam 09.00 WIB hingga jam 01.00 WIB.
Karena menurutnya, selama berjualan disini selalu mendapat rejeki lebih, tak hanya itu ia pun berharap agar warungnya ini bisa lancar, dan waduk Kalimati ini tetap terus didatangi pengunjung baik dari komunitas pesepeda ataupun komunitas lainnya. (fer/jek)
“Warung saya sudah buka mulai dari waduk ini ada, saya dari dulu menjual minuman seperti kopi, es nutrisari sama es marimas sedangkan untuk makanannya saya menjual camilan ringan, gorengan dan mie goreng,” ucap Sri Utami.
Para penjual disini ternyata juga memiliki alasan tersendiri mengapa lebih memilih berjualan di sekitar waduk, apalagi di hari Minggu dalih utamanya tidaklah lain dikarenakan Waduk Kalimati ini memang tidak pernah sepi.
Hampir pengunjungnya dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa, jadi hal inilah yang membuat warung Bu Sri Utami dibuka dari jam 09.00 WIB hingga jam 01.00 WIB.
Karena menurutnya, selama berjualan disini selalu mendapat rejeki lebih, tak hanya itu ia pun berharap agar warungnya ini bisa lancar, dan waduk Kalimati ini tetap terus didatangi pengunjung baik dari komunitas pesepeda ataupun komunitas lainnya. (fer/jek)
