Makam Misterius 'Keturunan' Kerajaan Demak di Goa Bawah Musholla di Mojokerto
-Baca Juga
 |
| Makam Mbah dari keturunan Kerjaan Demak di dalam Goa (Foto : Hajar Estina/jurnalMojo) |
MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Sebuah goa di bawah tanah yang terletak di Dusun Tumpang Sari, Desa Jiyu Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto terlihat misterius dan sering dijadikan acara keagamaan.
Awalnya, Goa ini digali pada 2000 lalu, Mustain (60) yang merawat dan menjaga Goa tersebut menerangkan bahwa awal mula penemuan Goa tersebut yakni melalui tirakat seperti puasa, dan begadang malam.
Kemudian, setelah beberapa kali melakukan tirakat, Bapak dari Mustain diberikan petunjuk bahwa ada makam dari mbah yang masih ada keturunan dari Kerajaan Demak berada di sekitar rumahnya.
 |
| Pintu masuk goa bawah tanah (Foto : Hajar Estina/jurnalMojo) |
"Tandanya dulu ya ada dua pohon jati disekitar musholla. Awalnya dulu kan tempat ini seperti petilasan gitu. Nah dari petunjuk itu ada makam dibawah dua pohon jati tersebut, akhirnya kami gali," terangnya.
Mustain juga mengaku bahwa makam mbah yang berada di dalam Goa tersebut merupakan salah satu pendiri Kerajaan Demak yang berada di daerah Tumpang Sari, Jiyu, Kutorejo.
Mustain juga mengaku bahwa makam mbah yang berada di dalam Goa tersebut merupakan salah satu pendiri Kerajaan Demak yang berada di daerah Tumpang Sari, Jiyu, Kutorejo.
 |
| Musholla An Nur yang berada di atas Goa (Foto : Hajar Estina/jurnalMojo) |
Saat ini, Goa yang berada di bawah Musholla An-Nur hanya digunakan untuk orang-orang tirakat di malam hari. Dan kadang-kadang juga dikunjungi beberapa orang untuk berziarah.
"Dulu saat masih banyak didatangi orang, pengunjungnya sampai datang rame-rame bawa Bis jauh-jauh dari Surabaya untuk berziarah," jelas Mustain.
Dan, sekarang setiap malam senin tempat itu digunakan untuk acara-acara keagamaan. (hes/jek)
"Dulu saat masih banyak didatangi orang, pengunjungnya sampai datang rame-rame bawa Bis jauh-jauh dari Surabaya untuk berziarah," jelas Mustain.
Dan, sekarang setiap malam senin tempat itu digunakan untuk acara-acara keagamaan. (hes/jek)
