Jatuh Bangun Usaha Produksi Sepatu Balet di Mojokerto, Kembali Bangkit Setelah Hilangnya Covid ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Jatuh Bangun Usaha Produksi Sepatu Balet di Mojokerto, Kembali Bangkit Setelah Hilangnya Covid

-

Baca Juga

Pembuatan sepatu balet yang dilakukan oleh pekerja di Mojokerto (FOTO : Roy Antok Wibowo/jurnalMojo)
Pembuatan sepatu balet yang dilakukan oleh pekerja di Mojokerto (FOTO : Roy Antok Wibowo/jurnalMojo)
MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Membuka usaha memang tidak selamanya berjalan mulus, setiap usaha pasti ada pasang surutnya, seperti yang dialami oleh pengusaha sepatu balet bernama Yuliana (44), asal Desa Wringinrejo, Dusun Jambangan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Ia mengaku sudah lama memproduksi sepatu balet di rumahnya yang berada di Jalan Kemasan, Desa Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

"Usaha produksi sepatu balet saya ini sudah 15 tahun, saya asli Jambangan sedangkan suami saya asli sini, selama 15 tahun ini usaha saya mengalami pasang surut, tidak selamanya berjalan lancar, seringkali mengalami jatuh bangun apalagi saat covid, namun setelah adanya covid akhirnya kini normal kembali," kata Yuliana, Kamis (26/01/2023).

Sebelum adanya covid usaha sepatu balet sangat lancar karena kondisi perekonomian global masih menunjukkan pertumbuhan yang positif, akan tetapi saat ada covid usahanya pun menurun drastis pendapatan menurun sehingga para pekerjanya pun harus dirumahkan sementara, namun kini setelah covid hilang usaha produksi sepatu balet ini kembali bangkit dan tiap bulannya mampu meraup omset jutaan rupiah.

"Sebelum covid datang usaha saya bisa dibilang lancar, saya memasarkannya dimana-mana, gudangnya ada yang di Puri dan Mojosari, namun saat covid datang, pendapatan usaha ini menurun karena sepi pembeli, bekerja dan keluar rumah sangat dilarang pada saat itu, kini setelah covid hilang akhirnya usaha ini kembali seperti semula dan meraih omzet sekitar Rp 5.000.000 per bulannya," ucapanya.

Pekerja yang bekerja disini cukup banyak ada yang mengerjakan dirumah produksi secara langsung bahkan ada yang mengerjakan di rumahnya masing-masing untuk yang mendapat bagian jahit sepatu, ada pekerja bernama Ahmad Nur Afif (24), Asli Kemasan, Kota Mojokerto. Menegaskan tentang bagaimana pengalamannya selama bekerja di usaha produksi sepatu balet tersebut.

"Pengalaman saya selama bekerja disini, bisa dibilang menyenangkan dan ada sedihnya juga. karena saya bekerja disini sudah lama jadi waktu ada covid itu pernah dirumahkan karena garapannya sepi, tidak ada garapan. Saya pun bingung juga kalau tidak kerja, ya mau gimana lagi keadaannya memang seperti itu, tapi akhirnya sekarang bisa kembali kerja disini lagi dan usahanya sudah rame lagi," katanya. (raw/jek)
Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode