Jatuh Bangun Jadi Petani, Kini Sukses Jadi Juragan Bawang Merah ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Jatuh Bangun Jadi Petani, Kini Sukses Jadi Juragan Bawang Merah

-

Baca Juga

Ahmad Misbakhul Maulana saat menunjukkan hasil panen bawang merah (FOTO : Anggun Kusuma Wardani/jurnalMojo)
Ahmad Misbakhul Maulana saat menunjukkan hasil panen bawang merah (FOTO : Anggun Kusuma Wardani/jurnalMojo)
MOJOKERTO (jurnalMojo.id) — Kisah sukses petani muda di Kabupaten Mojokerto ini sangat inspiratif. Dia adalah Ahmad Misbakhul Maulana (18) warga Desa Panggih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Tak disangka, petani yang tinggal di perbatasan Mojokerto Jombang ini terbilang sukses di dunia pertanian. Kendati kerap kali jatuh bangun saat mengarap lahan pertanian yang dimiliki.

Kini, Ahmad mampu mengolah lahan persawahan dan menghasilkan bawang merah yang berkualitas bagus. Selain bisa memperbaiki kesejahteraan ekonomi keluarga, Ahmad juga melibatkan tetangga sekitarnya, untuk membantu membersihan dan memilah bawang merah yang dia panen.

"Saya memilih usaha bawang merah ini karena dulu pernah beberapa kali menanam padi, jagung dan lainnya selalu gagal panen dikarenakan hama tikus, yang saat itu sedang merajalela di Desa Panggih," ucapnya, Rabu (11/01/2023).

Kisah sukses ini dimulai ketika Misbakhul lulus dari jenjang SMA, Misbakhul memberanikan diri terjun kedunia pertanian dan memikirkan untuk tanam bawang merah, dikarenakan proses panen yang relatif cepat hanya butuh sekitar 2 bulanan untuk siap dipanen.

Alhasil, perputaran modal yang digunakan cepat kembali dan kerugian yang terjadi relatif lebih sedikit. Guna perawatan bawang merah, Ahmad cukup melakukan penyemprotan 2 hari sekali dan untuk penyiraman dilakukan setiap hari.

"Penyemprotan biasanya saya lakukan menggunakan obat fungsida dan obat perangsang tumbuh serta nutrisi, untuk pembelian obat biasanya lewat online ataupun di toko pertanian," ujarnya.

"Untuk panen saya lakukan sendiri bersama keluarga dan untuk pembersihan bawang merah sebelum siap dijual biasanya menggunakan bantuan tenaga pekerja sekitar," sambungnya.

Dengan adanya bawang merah ini masyarakat sekitar ikut terbantu dengan bekerja sebagai karyawan pembersihan bawang merah.

"Saya juga bisa ikut bekerja membantu pembersihan bawang merah di sini dan Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Sri salah satu karyawan pembersih bawang merah.

Pemasaran bawang merah dilakukan secara manual ke masyarakat desa sendiri dan diambil langsung oleh pedagang bawang merah di pasar tradisional.

"Bawang merah di tempat Misbakhul kualitasnya baik dan besar besar, jadi saya langganan beli di sini harganya juga miring dari harga pasar," ujar salah satu pembeli. (gun/jek)
Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode