Jajanan Renyah Melegenda Kue Lekker di Mojokerto, Yang Kini Masih Digemari
-Baca Juga
![]() |
Rombong kue leker Pak Adi di taman BSP Mojokerto (Foto : Rafika Mega/jurnalMojo) |
Jika dilihat sekilas, kue leker memang mirip dengan crepes khas Bretagne (Nama daerah bagian Prancis barat). Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan pada cara pembuatan, bentuk, serta topping yang digunakan. Bentuk leker umumnya ialah lingkaran yang dilipat sehingga membentuk setengah lingkaran.
Sedangkan crepes umumnya dilipat lebih dari satu kali serta memiliki ukuran yang lebih besar dari leker. Dan dari segi topping, karena berukuran lebih kecil, leker memiliki topping dan isian yang lebih terbatas dibandingkan crepes.
Untuk asal usul leker, tidak terdapat literatur pasti yang menyebutkan asal usul daerahnya. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa kue leker merupakan jajanan khas dari kota Solo dan Surabaya.
Nama kue leker berasal dari bahasa Belanda, Lekker (enak). Kue leker sendiri berkembang pesat di kota Solo. Saat bangsa Belanda yang datang ke Solo akrab dengan sajian panekuk atau pancake, warga Solo berinisiatif untuk membuat versi hemat dan tipisnya yang kini dikenal dengan leker karna saat itu tiap bangsa Belanda selesai memakan kue ini mereka selalu menyebutkan lekker. Maka dari itu kue ini akhirnya dinamakan kue leker.
Penjual kue leker sudah banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Tak terkecuali di Mojokerto.
Di daerah perumahan Bumi Sooko Permai (BSP) Mojokerto, terdapat penjual kue leker yaitu Adi yang sudah sejak 2013 berjualan di taman perumahan menggunakan rombong motor dan hingga kini kue leker jualannya masih tetap ramai digemari.
“Saya berjualan leker ini sejak tahun 2013. Saat itu teman saya ada yang membuka usaha leker dan memberitahu saya resep pembuatannya. Karena saya rasa cukup mudah membuatnya, maka saya putuskan untuk membuka usaha leker juga dan alhamdulillah sampai sekarang leker ini tetap laris dan ramai digemari,” ujar Pak Adi, penjual kue leker di taman perumahan BSP Mojokerto kepada Jurnalmojo, Selasa (18/01/23).
Tak hanya ucapan Pak Adi, pelanggan sekitar taman BSP pun juga mengatakan bahwa kue leker Pak Adi cukup ramai bahkan disaat taman BSP sepi pungunjung kue leker pak Adi ini tetap saja ada yang menghampiri dan hampir tak bisa dikatakan sepi pelanggan.
“Hampir setiap pulang sekolah saya mampir ke taman ini dan selalu saya jumpai rombong kue leker disini tak pernah sepi pelanggan. Setelah saya coba ternyata rasanya enak dan renyah, jadi tak heran kalau leker ini selalu digemari orang-orang biarpun sudah jajanan lama,” ungkap Vania, salah satu pelanggan kue leker Adi.
Kue leker jualan Pak Adi ini buka di taman BSP sejak pagi di jam yang tidak ditentukan, bahkan bisa mendekati siang dan tutup sore atau saat kue ini sudah habis. Untuk harganya sangat terjangkau terlebih untuk harga kantong pelajar, karna kue ini hanya dibandrol 1000 rupiah untuk tiap satuan lekernya dan sudah termasuk topping-topping manis seperti susu,meses coklat, dan pisang. (raf/jek)
“Saya berjualan leker ini sejak tahun 2013. Saat itu teman saya ada yang membuka usaha leker dan memberitahu saya resep pembuatannya. Karena saya rasa cukup mudah membuatnya, maka saya putuskan untuk membuka usaha leker juga dan alhamdulillah sampai sekarang leker ini tetap laris dan ramai digemari,” ujar Pak Adi, penjual kue leker di taman perumahan BSP Mojokerto kepada Jurnalmojo, Selasa (18/01/23).
Tak hanya ucapan Pak Adi, pelanggan sekitar taman BSP pun juga mengatakan bahwa kue leker Pak Adi cukup ramai bahkan disaat taman BSP sepi pungunjung kue leker pak Adi ini tetap saja ada yang menghampiri dan hampir tak bisa dikatakan sepi pelanggan.
“Hampir setiap pulang sekolah saya mampir ke taman ini dan selalu saya jumpai rombong kue leker disini tak pernah sepi pelanggan. Setelah saya coba ternyata rasanya enak dan renyah, jadi tak heran kalau leker ini selalu digemari orang-orang biarpun sudah jajanan lama,” ungkap Vania, salah satu pelanggan kue leker Adi.
Kue leker jualan Pak Adi ini buka di taman BSP sejak pagi di jam yang tidak ditentukan, bahkan bisa mendekati siang dan tutup sore atau saat kue ini sudah habis. Untuk harganya sangat terjangkau terlebih untuk harga kantong pelajar, karna kue ini hanya dibandrol 1000 rupiah untuk tiap satuan lekernya dan sudah termasuk topping-topping manis seperti susu,meses coklat, dan pisang. (raf/jek)