Pengusaha Tambang di Mantup Lamongan Mokong, Ditutup Polisi Nekat Beroperasi Lagi ~ Jurnalmojo | Berita terbaru hari ini
RUNNING NEWS :
Loading...

Pengusaha Tambang di Mantup Lamongan Mokong, Ditutup Polisi Nekat Beroperasi Lagi

-

Baca Juga

Aktifitas pertambangan yang mulai beroperasi lagi (FOTO:IST)
Aktifitas pertambangan yang mulai beroperasi lagi (FOTO:IST)
LAMONGAN (jurnalMojo) — Pertambangan di Dusun Kopen, Desa/Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyisakan persoalan tersendiri. Sebab, pertambangan Pedel untuk urukan yang sudah ditutup dan dipasang garis Police Line oleh Sat Reskrim Polres Lamongan, kini mulai beraktifitas lagi.

Pertambangan milik CV Surya Nusantara diketahui beberapa bulan terakhir dikelola Opek. Anehnya, pertambangan itu sudah diproses hukum oleh kepolisian. Ironisnya, pihak pengelola nekat membuka lagi di lahan yang sama milik Muasan, Suji, Sutarman, Riyanto, mereka warga setempat.

Diketahui, aktivitas penambangan galian ini mulai beroperasi awal bulan Mei 2022. Di pekan terakhir, tepatnya di bulan Agustus 2022, operasional tambang diberhentikan polisi berikut pemasangan police line. Tapi tanggal 23 November 2022 sampai sekarang (penambangan) beraktivitas lagi.

Alat berat yang dipasang garis police line (FOTO:IST)
Alat berat yang dipasang garis police line (FOTO:IST)

Hal tersebut diungkapkan, AZ (43), anggota Karang Taruna Dusun Kopen, Desa/Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan kepada sejumlah jurnalis, Senin (28/11/2022).

"Untuk ketinggian lahan yang ditambang sekitar 20 meter. Akibat dari tambang itu, sebanyak 15 rumah terdampak galian tersebut. Sekitar 30 persen aktifitas galian yang sudah ditutup polisi. Warga sekitar mengeluhkan pengunaan breeker (Alat Pemecah Batu), yang mengeluarkan suara bising. Ditambah pengusahanya tidak mempekerjakan warga lokal," ungkap AZ.

Menurut AZ, saat penutupan oleh polisi, satu alat berat sudah dibawa dan amankan petugas. Tak lama setelah ditutup polisi, pengelola tambang malah mendatangkan alat beratnya dan beroperasi lagi.

Sejumlah armada dump truk di lokasi pertambangan (FOTO:IST)
Sejumlah armada dump truk di lokasi pertambangan (FOTO:IST)

"Permintaan warga sekitar, penambang harus bisa merangkul semua warga. Apalagi, kesepakatannya setiap bulan warga dapat bantuan sembako untuk 25 rumah berupa 50 kg beras dan 1 liter minyak goreng dan itu digilir," ujar ZA, didampingi RE, dan FS.

Selain kompensasi sembako tersebut, warga juga berharap penambang lain bisa masuk dan mempekerjakan warga setempat.

Dirinya berharap agar aparat penegak hukum segera mengambil langkah tegas, terutama terkait eksplorasi Galian C hingga sikap pengusaha yang mengabaikan police line.

Sementara itu, Kanit Pidana Tertentu (Piter) Sat Reskrim Polres Lamongan Iptu Arif Setiawan ketika dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan, pihaknya bakal mengecek ke lokasi pertambangan. "Oke saya cek mas, terima kasih infonya," kata Arif singkat. (jek)


Mungkin Juga Menarik × +

 
Atas
Night Mode