Tim PKM Universitas Muhammadiyah Surabaya Serahkan 1 Unit Alat Penggorengan Di Nganjuk
-Baca Juga
Penyerahan peralatan penggorengan kerupuk pada UMKM kerupuk pasir di Balai Desa Klurahan, Kabupaten Nganjuk. (FOTO : PONIDI for jurnalMojo) |
Caption 3: Pembinaan terhadap UMKM kerupuk pasir beda rasa di Nganjuk (FOTO : PONIDI for jurnalMojo)
NGANJUK (jurnalMojo) — Sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Surabaya menyerahkan sebuah unit peralatan penggorengan kerupuk kepada Zainuri, pelaku UMKM kerupuk pasir beda rasa di Balai Desa Klurahan, Kabupaten Nganjuk, Kamis (15/09/2022).
"Program ini merupakan salah satu bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat," ungkap Ponidi, S.T, M.T selaku Ketua Tim PKM Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Sedangkan mengenai pendanaan, menurut Ponidi, pada kegiatan tersebut menggunakan hibah program kemitraan masyarakat yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) TA. 2022.
Program tersebut tidak hanya melibatkan dosen saja, akan tetapi juga diikuti oleh sejumlah mahasiswa. Sebab kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat dan industri, serta sebagai wujud dukungan atas program Kampus Merdeka Belajar.
Mahasiswa yang turut andil dalam kegiatan tersebut ada 5 orang, yakni 2 mahasiswa Teknik Mesin, 2 mahasiswa Teknik Informatika, serta 1 mahasiswa Teknik Perkapalan. Dari kolaborasi mahasiswa lintas jurusan tersebut, sehingga terbentuklah satu kesatuan tim yang solid dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Team PKM Universitas Muhammadiyah Surabaya dan alat penggorengan kerupuk pasir (FOTO : PONIDI for jurnalMojo) |
Masih menurut Ketua Tim PKM Universitas Muhammadiyah Surabaya, selama ini UMKM kerupuk pasir beda rasa yang dimiliki Zainuri masih menggunakan mesin penggorengan yang manual dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.
"Itu sudah dilakukan cukup lama dan dirasakan banyak keterbatasan dalam hal kapasitas produksi, kebersihan ruang penggorengan dan panasnya ruang produksi," ungkapnya.
Sementara menurut Zainuri, dengan adanya sumbangan hibah peralatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi. serta adanya penurunan biaya produksi
"Selain itu, semoga lewat alat ini nantinya juga berdampak pada penurunan biaya produksi. Karena semuanya telah dilakukan kontrol secara otomatisasi," pungkasnya.
Sebagai informasi, selain kegiatan serah terima peralatan, pada kesempatan tersebut, tim PKM Universitas Muhammadiyah Surabaya juga melakukan pembinaan terhadap UMKM di wilayah itu.
Pembinaan tersebut meliputi operasionalisasi peralatan dan juga bagaimana melakukan terobosan dengan menggunakan pemasaran secara online. Dengan begitu, kedepannya diharapkan akan ada peningkatan dalam penjualan. (sen/jek)