Ikuti 4 Tips Ingin Berhenti Merokok Tapi Tersiksa Gejala Putus Nikotin
-Baca Juga
Caption: Ilustrasi berhenti merokok. (Tangkapan layar Instagram @yourhealthdmv) |
Akan ada gejala-gejala yang sering dirasakan pecandu saat memutuskan untuk menghentikan kebiasaan merokok atau istilah lainnya gejala putus nikotin.
Gejala-gejala putus nikotin yang kerap mengganggu tersebut misalnya merasa pusing, mual, konstipasi, batuk, kesulitan untuk tidur, kesulitan untuk tidur, mudah marah, berkonsentrasi, sampai terkadang juga dapat menimbulkan rasa frustasi.
Lantas, bagaimana cara menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi gejala-gejala yang diakibatkannya?
Dikutip jurnalMojo dari website Alodokter, berikut tips yang bisa anda terapkan untuk mengatasi gejala putus nikotin:
1. Melakukan terapi perilaku
Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog atau konselor untuk menemukan faktor yang membuat anda selalu ingin merokok dan kesulitan untuk menghentikannya.
Setelah faktor pemicu tersebut ditemukan, nantinya Anda akan diarahkan untuk membuat strategi yang sesuai kondisi Anda. Sehingga langkah-langkah Anda lebih terarah dalam menghentikan kebiasaan merokok tersebut.
Selain itu, lewat terapi tersebut, Anda akan dibimbing untuk mengatasi pikiran yang negatif dan pesimis, yang selalu mengganggu ketika Anda berusaha untuk menghentikan kebiasaan merokok.
2. Menjalani terapi pengganti nikotin (nicotine-replacement therapy)
Terapi ini yang kerap dipakai untuk menangani pecandu yang merasa frustasi serta mengalami gejala-gejala putus nikotin lainnya..
Prosedur dalam terapi ini yaitu dengan menambahkan nikotin dosis rendah pada beberapa media yang bisa dikonsumsi, seperti permen karet atau tablet hisap. Sehingga keinginan untuk merokok lama kelamaan akan berkurang dengan sendirinya.
Namun, dalam terapi ini, Anda juga tidak boleh sembarangan. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter dulu saat akan mencoba menjalani terapi ini.
3. Memakai bantuan obat-obatan
Selain kedua cara tersebut, Anda bisa mencoba menggunakan bantuan obat-obatan untuk membantu berhenti dari kebiasaan merokok. Obat-obat yang dimaksud misalnya: Bupropion dan Vareicline.
Akan tetapi, yang harus menjadi catatan bahwa penggunaan obat-obatan tersebut tidak boleh sembarangan. Harus sesuai dengan anjuran serta pengawasan dari dokter.
4. Menerapkan terapi gabungan
Terapi gabungan atau kombinasi ini adalah terapi yang menggabungkan antara beberapa jenis terapi yang sudah disebutkan sebelumnya secara sekaligus.
Contohnya menjalankan terapi perilaku yang sekaligus diselingi dengan terapi pengganti nikotin atau konsumsi obat-obatan. Cara ini bisa lebih efektif untuk meminimalisir gejala-gejala yang mengganggu saat berhenti dari kebiasaan merokok.
Berhenti merokok menjadi tantangan tersendiri bagi seorang pecandu rokok. Butuh kemauan dan tekad yang kuat untuk bisa berhasil lepas dari candu rokok tersebut.
Tidak jarang pula, mereka yang telah berhasil berhenti akhirnya mencoba dan kecanduan lagi. Semua itu kembali lagi ke niat masing-masing.
Bagi anda yang punya keinginan kuat untuk benar-benar berhenti dari kebiasaan merokok, Anda bisa menerapkan cara-cara di atas.
Namun, apabila sudah menjalani serangkaian terapi-terapi tersebut Anda masih tetap kesulitan berhenti, sebaiknya Anda konsultasi ke dokter.
Demikian Artikel tentang tips bagi Anda yang ingin berhenti merokok. Semoga artikel ini membantu. (sen/jek)